Kegiatan yang berlangsung selama tanggal 16-18 Juni 2011 tersebut mendalami tentang pengolahan sampah dan keterampilan pembuatan banteri probiotik untuk kesehatan keluarga dan masyarakat. Selama kegiatan berlangsung, peserta didampingi oleh 4 fasilitator, yaitu mas Agus, Mas Hary Jo, Mas Yuller, dan Mbak Ami. Banyak manfaat yang telah diserap dalam kegiatan tersebut, diantaranya pemahaman tentang persepsi sampah yang tidak hanya dipandang sebagai barang tidak berharga, tetapi barang yang mempunyai nilai dan fungsi yang mampu membri manfaat bagi masyarakat.
Dalam konteks pengolahan sampah, sampah dapat dikatagorikan sebagai sampah layak jual, layak kompos, layak kreasi, dan layak buang. Dalam pelatihan dan magang yang diikuti, tekanan yang diberikan adalah bagaimana memanfaatkan sampah yang tidak bisa dijual kepada pengepul, seperti bungus jajan, bungkus sarimi, dan bungkus makanan kemasan lain yang dapat dikreasi dalam berbagai produk seperti bungkus laptop, dompet, gantungan kunci, rompi, bando, gelang, dan produk lain berbasis sampah tidak layak jual.
Peserta juga dibekali dengan keterampilan dalam membuat bakteri probiotik berbahan sederhana yang dapat ditemukan di sekitar kita, yaitu pisang, nanas, bawang merah, dan tempe, gula, garam, dan air putih. Bakteri tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga, misalnya kegiatan komposting, mengatasi klosed mampet, meningkatkan gairah makan binatang ternak, dan meningkatkan sanitasi dan kesehatan keluarga.
Seelah pelatihan dan magang, peserta akan melaksanakan diseminasi berupa penularan pengetahua dan keterampilan yang telah dimiliki kepada mahasiswa di masing-masing ekstrakurikuler.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar